BTS

BTS
BTS

Sunday, March 27, 2011

Saying Good Bye, Is It Easy For you? (Sequel Our Love Part 1/4)



Super Junior Fanfic
Main cast: Sungmin, Siwon, You/Hyobin (as readers)
Support cast: Kyuhyun, Hyunmi
Genre: romance
Ratings: General/All ages
Author:@khansa_aquaizan / Song Sanra



Saying Good Bye, Is It Easy For you?


“Halo,” katamu mengangkat handphone. “Apa benarkah?” ujarmu kemudian dengan ekspresi wajah yang cerah. “Apa lusa?” Kamu sedikit memberengut. “Baiklah, aku mengerti akan kuusahakan,” sahutmu sambil menutup handphone.
“Ada apa?” tanya sahabatmu penasaran.
Kamu menatap sahabatmu sambil tersenyum. “Kau tahu, Siwon oppa akan bermain dalam film itu!” katamu dengan antusias.
“Film apa?” tanya sahabatmu tidak mengerti.
“Film yang skenarionya kubuat. My Prince!”
“Oh cerita itu…” tukas sahabatmu datar. “Apa! Siwon?” Seakan baru disambar petir, sahabatmu tiba-tiba menyadari bahwa yang akan bermain dalam film itu adalah Siwon, salah satu member Super Junior yang paling akrab dengan kalian.
“Ya, dan lusa aku harus ke Taiwan,” lanjutmu.
“Lalu bagaimana dengan janjimu bersama Sungmin?” tanya sahabatmu lagi.
“Tenang saja, akan kuatur,” katamu menenangkan.
*
“Maafkan aku, Hyo-chan. Proses syuting ‘President’ agak terlambat jadi…” Belum sempat Sungmin melanjutkan kata-katanya, kamu tiba-tiba angkat bicara.
“Kenapa ponselmu kau matikan?” tanyamu berusaha untuk tetap tenang walaupun dalam hati kamu kesal setengah mati.
“Ah, maaf aku lupa,” kata Sungmin sambil mengecek ponselnya. “Oh iya, katamu hari ini ada yang mau kau bicarakan. Apa itu?”
“Sebenarnya… hari ini aku akan pergi ke Taiwan.”
“Apa! Taiwan?” tanya Sungmin kaget. “Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal?”
“Karena aku tidak ingin mengganggumu,” jawabmu jujur. “Akhir-akhir ini kau selalu sibuk. Mulai dari syuting, konser, kau bahkan tidak memiliki waktu untuk sekadar meneleponku,” katamu sinis.
“Aku…” Sungmin hendak membela dirinya, namun ia mengurungkan niatnya.
“Waktu itu kau pernah bertanya padaku mana yang lebih penting kau atau pekerjaanku,” ujarmu lagi. “Sekarang giliran aku yang bertanya, mana yang lebih penting aku atau pekerjaanmu?”
Sungmin tidak bergeming. Ya, dulu ia memang mengatakan hal seperti itu. Namun pada kenyataannya, ialah yang sekarang lebih mementingkan pekerjaannya.
“Kau tahu, akhir-akhir ini aku menyadari kalau kita berdua sama-sama sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bertemu satu sama lain,” ujar Sungmin dengan serius. “Belum lagi jika kita bertemu, entah kenapa kita selalu bertengkar,” tukasnya sambil menghela napas.
Kamu hanya membisu. Benar juga, belakangan ini kalian memang seperti itu.
“Aku mulai bertanya-tanya pada diriku sendiri, apa kita memang sepasang kekasih atau hanya…” omongan Sungmin terputus olehmu.
“Apa kita harus mengakhiri hubungan kita untuk sementara?” Tiba-tiba kata-kata tersebut terlontar dari mulutmu.
Sungmin menatapmu dengan tidak percaya. “Kalau itu memang maumu, aku setuju,” sahut Sungmin.
“Kalau begitu, aku pergi dulu,” katamu sambil meraih mantel yang disampirkan di kursi dan menarik kopermu.
Sungmin menatap kepergianmu tanpa berkata sepatah kata pun. Sebenarnya dalam hatinya, Sungmin tidak ingin mengakhiri hubungannya denganmu. Tapi, mungkin ini cara terbaik yang harus kalian lalui. Kamu bahkan tidak menoleh ke arahnya. Andaikata kamu menoleh ke arahnya sebelum meninggalkannya, Sungmin akan mengejarmu dan meminta maaf padamu.
Kamu berjalan pergi meninggalkan Sungmin. Kamu menyesal telah mengucapkan kata-kata seperti itu. Kamu ingin sekali menarik kembali perkataanmu tadi. Kamu masih menyayangi Sungmin dan tidak ingin putus dengannya. Dalam hati kamu berharap Sungmin akan mengejarmu dan mencegahmu untuk pergi ke Taiwan. Namun ternyata harapanmu sia-sia. Mungkin ini memang jalan yang terbaik bagi kalian berdua.
*
“Ada apa hyung?” tanya Kyuhyun yang melihat Sungmin tidak bersemangat seperti biasa. “Apa hyung sedang ada masalah?”
“Aku putus dengan pacarku,” jawab Sungmin.
“Eh, apa?! Hyung serius?”
Sungmin hanya mengangguk.
“Hyung, kau harusnya pikirkan masak-masak sebelum memutuskannya. Aku tahu hyung masih mencintainya dan kurasa pacar hyung juga masih mencintai hyung,” bujuk Kyuhyun. “Atau begini saja, bagaimana kalau hyung membuatnya cemburu untuk membuktikan apakah pacar hyung masih mencintai hyung atau tidak?”
Sungmin menatap Kyuhyun. Mungkin ia dapat memakai ide dongsaengnya itu.
*

“Apa, kau putus dengan Sungmin?” teriak sahabatmu dari dalam telepon.
Refelks kamu menjauhkan telingamu dari handphone. “Kau mau membuatku tuli?” hardikmu.
“Jangan terlalu cepat mengambil keputusan. Aku tahu kau masih mencintainya,” ujar sahabatmu lembut.
“Tapi…”
“Bagaimana kalau kau membuat Sungmin cemburu agar kau tahu apakah ia masih menyukaimu atau tidak?”
“Eh, bagaimana caranya?”
“Aku akan ke Taiwan sekarang juga,” kata sahabatmu seraya menutup telepon.
Ting Tong, terdengar suara bel dari kamar hotelmu. Kamu langsung membuka pintu kamar hotelmu tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang datang karena mengira yang datang adalah pegawai Hotel.
“Hai!” sapa seorang pria yang masuk ke penginapannya.

Seulas senyum mengembang diwajahmu. Dihadapanmu berdiri seseorang yang sudah tidak asing lagi. “Siwon oppa!”
“Apa kabar?” tanya Siwon kemudian.
“Baik,” jawabmu. “Bagaimana denganmu?”
“Aku juga baik. Oh iya bagaimana kabar Sungmin?” tanya Siwon lagi.
Kamu terdiam sejenak. Kamu teringat akan pertengkaraannmu dengan Sungmin tadi.
“Ada apa?” Siwon menundukkan kepalanya untuk melihat wajahmu.
“Ah… ia baik-baik saja,” katamu agak terbata-bata.
“Kau tidak apa-apa?” tanya Siwon cemas.
“Tidak, aku tidak apa-apa,” jawabmu dengan senyum dipaksakan. “Mungkin aku sedikit jetlag.”
Tanpa disangka-sangka, Siwon langsung meletakan kedua tangannya di pelipismu dan meminjat kepalamu. “Bagaimana? Sudah agak baikan?” tanya Siwon sambil terus memijat.
Kamu menjadi salah tingkah. Kamu hanya bisa mematung sementara Siwon memijatmu. Tak lama kemudian, Siwon berhenti memijat. Ia menuntunmu ke tempat tidur.
“Tidurlah,” ujar Siwon sambil membuka selimut. “Lebih baik kau beristirahat.”
Kamu menuruti perintahnya dan naik ke atas tempat tidur. Siwon kemudian menyelimutimu.
“Selamat tidur,” kata Siwon sambil mengusap-usap kepalamu seperti yang biasa ia lakukan terhadapmu. Kau sudah menganggap Siwon seperti kakakmu sendiri, begitupun dengan Siwon yang menganggapmu sebagai adik sendiri.
*

Pantai! Kamu sangat girang karena lokasi syuting hari ini merupakan tempat favoritmu. Dengan menggunakan terusan berwarna pink selutut, kamu bermain-main di laut. Mencari cangkang kerang untuk dijadikan koleksi, seperti yang kamu lakukan bersama Sungmin tahun lalu. Kamu terdiam. Kamu teringat kembali akan pertengkaranmu dengan Sungmin kemarin.

Tanpa kamu sadari, ada seorang pria yang sedang memperhatikanmu. Ia merasa ada yang aneh darimu. Ia ingin bertanya padamu, tapi…
“Siwon oppa!” teriak sahabatmu, membuyarkan lamunan Siwon oppa yang sedari tadi memperhatikanmu.
“Ah… bagaimana kau bisa tahu aku ada di sini?” tanya Siwon kaget melihat sahabatmu.
“Aku baru saja tiba di Taiwan dan petugas hotel mengatakan kalau kalian sedang syuting di dekat sini,” jelas sahabatmu. “Oh iya, ngomong-ngomong apa oppa melihat…”
“Oh, dia sedang berenang,” jawab Siwon tahu apa yang ingin sahabatmu tanyakan sambil masih melihat laut tempat dimana kamu sedang menyelam.
“Berenang?” sahabatmu tertawa. “Ia tidak mungkin sedang berenang. Pasti dia ada di sekitar sini. Dia kan tidak bisa berenang,” cetusnya.
Siwon menatap sahabatmu dengan penuh tanda tanya. Kamu tidak bisa berenang? Kalau begitu… Tanpa ragu-ragu lagi Siwon langsung berlari ke laut, ke tempat dimana terakhir kali ia melihatmu muncul di permukaan. Ia pun menyelam, mencarimu dan akhirnya menemukanmu yang sudah tenggelam dan kehilangan kesadaran.
Siwon segera menarik tubuhmu ke atas permukaan. Tangan kirinya menarik tubuhmu, sementara ia berusaha berenang hanya dengan tangan kanannya. Ketika air laut sudah lebih rendah, Siwon mengangkat tubuhmu dengan kedua tangannya.
Sahabatmu berlari menghampiri kalian berdua begitu juga dengan kru yang ada disekitar situ. Sahabatmu memanggil-manggil namamu. Ia hampir menangis saat melihatmu tidak sadarkan diri.



Siwon menepuk-nepuk pipimu, berusaha menyadarkanmu. Namun tidak berhasil. Kau masih tetap belum sadarkan diri. Siwon akhirnya menundukkan kepalanya dan memberimu napas buatan.
Sahabatmu yang tadi berlutut didekatmu buru-buru berdiri, tidak ingin menghalangi Siwon yang sedang berusaha membuatmu sadar. Siwon kemudian menekan-nekan perutmu. Kamu terbatuk-batuk dan mengeluarkan air laut yang tadi sempat tertelan.
“Kau tidak apa-apa?” tanya Siwon sambil menyangga lehermu dengan tangan kirinya.
“A-aku…”
Melihat kondisimu yang seperti itu, Siwon pun menggendongmu dan membawamu kembali ke kamar sementara sahabatmu mengikuti dari belakang. Siwon kemudian membaringkan tubuhmu di atas tempat tidur. Ia lalu menoleh ke arah sahabatmu.
“Jaga dia baik-baik,” pinta Siwon pada sahabatmu. “Dan tolong ganti bajunya, aku tidak ingin dia masuk angin,” katanya sambil melirik ke arahmu yang terbaring lemas di tempat tidur.
Sahabatmu hanya bisa mengangguk. Ia terpukau pada tatapan Siwon terhadapmu. Ia tidak pernah melihat Siwon setampan ini, bahkan di drama yang Siwon mainkan.
Siwon mengelus pipimu dengan lembut sebelum akhirnya ia meninggalkanmu dan sahabatmu di kamarmu.
*
Kyuhyun menyalakan laptopnya. Seperti biasa, ia ingin bermain Star Craft. Namun, sebelum bermain, ia dengan isengnya membuka web browser dan mencari berita terbaru tentang Super Junior.
Matanya sibuk mencari-cari berita menarik tentang Super Junior, sampai akhirnya matanya terpaku pada sebuah foto. Diperbesarnya foto itu dan ia melihat Siwon sedang mencium seorang gadis.
Kyuhyun mencari-cari foto yang lain. Ia yakin sekali kalau foto itu bukan diambil dari adegan dalam film yang dimainkan oleh hyung-nya. Sampai akhirnya ia melihat foto Siwon menggendong seorang gadis yang ternyata adalah…

“Kyuhyun, apa kau melihat tas ku?” tanya Sungmin yang tiba-tiba masuk ke ruang ganti.
“Ah… Sungmin…” Kyuhyun buru-buru berdiri di depan laptop-nya untuk menutupi layar.
“Apa yang kau sembunyikan?” tanya Sungmin curiga melihat tingkah laku Kyuhyun.
“Ti… tidak, bukan apa-apa,” kata Kyuhyun masih terus berdiri menutupi laptop-nya.
Karena penasaran, Sungmin pun mendekati Kyuhyun dan memaksa Kyuhyun untuk menyingkir. Kyuhyun berusaha untuk tetap pada pendiriannya, namun usahanya sia-sia. Ia terkecoh oleh gerakan Sungmin dan Sungmin pun akhirnya menatap layar laptop milik Kyuhyun. Seketika itu juga Kyuhyun melihat ekspresi Sungmin yang belum pernah ia lihat selama ini.  

To Be Continued... 


***


Thanks for read it ^^

No comments:

Post a Comment